1. Pendahuluan
Kebutuhan
akan mendapatkan suatu informasi secara cepat dan tepat, telah menjadi
kebutuhan pokok masyarakat dunia. Salah satunya adalah kebutuhan akan informasi
geografis. Teknologi SIG merupakan suatu teknologi mengenai geografis yang
memiliki kemampuan dalam memvisualisasikan data spasial berikut
atribut-atributnya.
Jakarta,
sebagai Ibu Kota Negara dengan keadaan geografis yang begitu padat, membuat SIG
sangat diperlukan, terutama dalam bidang Kesehatan. Dengan dihadapkan pada
kenyataan yang ada, maka dibuatlah Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit
Berbasis Web, dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai keberadaan
suatu Rumah Sakit.
2. Sistem Informasi Geografis
Pengertian
Sistem Informasi Geografis
Sistem
Informasi Geografis (SIG) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data
yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang
lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan unuk membangun, menyimpan,
mengelola dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya data yang
diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database.
Gambar 1. Komponen Kunci SIG
Jenis Data
Masukan Sistem Informasi Geografis
Di dalam SIG
terdapat 2 jenis data, yaitu:
1. Data
Spasial
Data
spasial merupakan data yang memuat tentang lokasi suatu objek dalam peta
berdasarkan posisi geografis objek tersebut di atas bumi dengan menggunakan
sistem koordinat.
2. Data
Non-Spasial
Data
ini merupakan data yang memuat karakteristik atau keterangan dari suatu objek
yang terdapat dalam peta yang sama sekali tidak berkaitan dengan posisi
geografi objek tertentu. Sebagai contoh, data atribut dari sebuah kota adalah
luas wilayah, jumlah penduduk, kepadatan penduduk, tingkat kriminalitas, dan
sebagainya.
Software
MapServer
MapServer
merupakan
aplikasi freeware dan Open Source untuk dapat menampilkan Sistem
Informasi Geografis di web. MS4W dilengkapi dengan berbagai modul
tambahan (optional) yang mempermudah kita membangun dan
mengadministrasikan sistem WebGIS.
Software
PostgreSQL
PostgreSQL
adalah
sebuah object-relational database management system (ORDBMS) yang
bersifat open source. PostgreSQL tidak dikontrol oleh satu perusahaan,
tetapi memiliki komunitas global pengembang dan perusahaan untuk
mengembangkannya.
3. Perancangan
dan Implementasi
Gambaran Umum
Aplikasi
WebGIS
ini
merupakan sebuah website yang memiliki fungsi utama sebagai Geographic
Information System (GIS) yaitu sebuah sarana penyampaian informasi suatu
tempat dengan memanfaatkan sebuah peta, yang dapat membantu mempercepat
pengambilan keputusan. User/pemakai dapat melihat informasi dan mencari
tempat yang diinginkannya. Aplikasi yang dibuat berfokus pada WebGIS Rumah
Sakit di wilayah Kota Jakarta.
Gambar 2. Tahapan Membuat Web GIS
Tahapan
tersebut dimulai dari menentukan daerah/wilayah, pengumpulan data spasial
maupun non-spasial yang dilanjutkan dengan konversi data hingga pembuatan
tabel. Tahapan berikutnya adalah pembuatan website dan penggabungan database
hingga implementasi website. Perangkat lunak yang digunakan untuk pengumpulan
dan pengolahan data adalah PostgreSQL dan Quantum GIS, sedangkan untuk pemetaan
menggunakan MapServer berdampingan dengan Chameleon dan pembuatan website
menggunakan script PHP dan Java.
Struktur
Navigasi
Struktur
Navigasi termasuk struktur terpenting dalam pembuatan suatu web dan
gambarnya harus sudah ada pada tahap perencanaan. Berikut merupakan struktur
navigasi Campuran User dan Struktur Navigasi Campuran Admin pada Web GIS.
Gambar 3. Struktur
Navigasi Campuran User
Gambar 4. Struktur
Navigasi Campuran Admin
Flowchart
Aplikasi
Flowchart
adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan
prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer
untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong
dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.
Tujuan
utama dari penggunaan flowchart adalah untuk menggambarkan suatu tahapan
penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan
menggunakan simbol-simbol standar.
Pengumpulan
Data Spasial dan Non Spasial
Pada
tahap ini, dilakukan pengumpulan data-data mengenai informasi geografis yang
ingin ditampilkan. Model data yang digunakan, yaitu data spasial dan data non
spasial. Data Spasial diperoleh dengan mendapatkan peta Jakarta dalam bentuk
.shp dengan data/titik yang telah tersedia. Dan Data Non Spasial diperoleh dari
media Internet serta Media Pustaka.
A. Data Spasial
•
Layer Kota
•
Layer Jalan
• Layer Titik
B. Data
Non-spasial
• Data Kota
• Data Jalan
• Data Rumah Sakit
Pembahasan
Tabel pada Database
1. Tabel
geometry_columns
Tabel
geometry_columns digunakan untuk menampung semua tabel yang berhubungan dengan file
.shp yang dihasilkan.
2. Tabel
Batas
Tabel
batas ini berupa file.shp yang bertipe layer polygon (polyline)
dengan nama batas.shp. Tabel ini menggambarkan batas Kota Jakarta secara
keseluruhan.
3. Tabel
Jakbar
Tabel
ini berupa file.shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan
nama jakbar.shp. Tabel ini menggambarkan wilayah Jakarta Barat dan berfungsi
memberikan informasi tentang nama-nama Kecamatan di Kota Jakarta Barat.
4. Tabel
Jakpus
Tabel
ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan
nama jakpus.shp. Tabel ini menggambarkan wilayah Jakarta Pusat dan berfungsi
memberikan informasi tentang nama-nama Kecamatan di Kota Jakarta Pusat.
5. Tabel
Jaksel
Tabel
ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan
nama jaksel.shp. Tabel ini menggambarkan wilayah Jakarta Selatan dan berfungsi
memberikan informasi tentang nama-nama Kecamatan di Kota Jakarta Selatan.
6. Tabel
Jaktim
Tabel
ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan
nama jaktim.shp. Tabel ini menggambarkan wilayah Jakarta Timur dan berfungsi
memberikan informasi tentang nama-nama Kecamatan di Kota Jakarta Timur.
7. Tabel
Jakut
Tabel
ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan
nama jakut.shp. Tabel ini menggambarkan wilayah Jakarta Utara dan berfungsi memberikan
informasi tentang nama-nama Kecamatan di Kota Jakarta Utara.
8. Tabel
Jalan
Tabel
ini berupa file .shp yang bertipe layer garis (line) dengan
nama jalan.shp. Tabel ini menggambarkan bentuk jalan di Kota Jakarta.
9. Tabel
Rumah Sakit
Tabel
rumah_sakit merupakan tabel yang menjadi informasi utama pada aplikasi WebGIS
Rumah Sakit ini. Record pada tabel ini nantinya akan di input atau
dimasukkan dari form administrator. Isi tabel rumah_sakit juga dapat
dimodifikasi dan dihapus melalui halaman administrator yang tesedia di
aplikasi WebGIS Rumah Sakit. Tabel ini menggambarkan titik-titik atau
letak rumah sakit yang berada di Jakarta dan berfungsi memberikan informasi
tentang nama rumah sakit, alamat, no.tlp, website dan gambar yang berada di
wilayah Jakarta agar dapat memberikan informasi yang bermanfaat.
10. Tabel
Login
Tabel
login adalah tabel yang digunakan untuk menampung data user untuk
manajemen sistem halaman login. Tabel ini terdiri dari field gid,
username dan password.
11. Tabel
Sungai
Tabel
ini berupa file .shp yang bertipe layer polygon (polyline) dengan
nama sungai.shp. Tabel ini menggambarkan sungai yang ada di Kota Jakarta secara
keseluruhan.
Pembuatan
Website dan Penggabungan Database
Aplikasi
WebGIS tidak dapat dipisahkan dengan adanya sistem manajemen database yang
sudah melekat di dalamnya. Ketika ingin menampilkan suatu peta pada halaman web
atau browser dengan menggunakan MapServer, ada beberapa tahap
yang dilakukan agar peta tersebut tampil pada browser.
Langkah
pertama yang dilakukan adalah membuat mapfile (.map). MapServer selalu
memerlukan sebuah mapfile yang mendeskripsikan apa dan dimana sumber
data berada. Mapfile merupakan konfigurasi dari layer-layer yang
ingin ditampilkan sehingga peta terlihat pada browser. Isi dari sebuah mapfile
terdiri dari beberapa objek, antara lain objek map, objek layer,
objek class, objek label dan objek style.
Objek
map mendefinisikan objek master atau sebagi objek root.
Objek ini juga mendefinisikan status, units, size, extent,
layer, legend dan lain sebagainya. Objek layer mendefinisikan layer-layer
yang ingin ditampilkan pada peta. Penulisan layer yang pertama akan
diletakkan paling dasar sehingga tampilannya bisa ditutupi oleh tampilan layer
berikutnya.
Objek class mendefinisinakan
kelas-kelas dari suatu layer yang ditentukan. Setiap layer paling
tidak memiliki sebuah kelas. Objek label mendefinisikan label yang
kemudian sering dipakai sebagai teks unsur spasial. Objek style digunakan
untuk menyimpan parameter-parameter simbol yang dipakai. Dengan objek ini
setiap kelas dapat memiliki simbol dengan tipe, ukuran dan warna tersendiri.
Penghubung
(koneksi) database (baik spasial maupun non-spasial) juga
dapat dikoneksikan dengan adanya map file.
Membuat
Template Peta
Untuk
menampilkan sebuah peta di web browser diperlukan sebuah template.
Template tersebut berfungsi untuk menampilkan komponen-komponen aplikasi
peta yang interaktif, seperti petanya itu sendiri, legenda, skala, navigasi zoom
in, zoom out, zoom to layer, query, pan dan lain sebagainya.
Membuat Website
pada MapServer dan Penggabungan Database dengan PHP
Agar
isi dan tampilan website lebih menarik maka diperlukan suatu interface
atau antarmuka. Interface merupakan gambar atau image dan
segala sesuatu yang tampil pada monitor. Interface berperan sebagai
tempat antara program dan pengguna yang saling berinteraksi satu sama lain.
Konsep rancangan
yang digunakan dalam pembuatan WebGIS ini menekankan pada beberapa
aspek, yaitu:
1. Komunikatif
WebGIS
ini memiliki konsep komunikatif yaitu memiliki keterhubungan antara
program, isi pesan atau informasi yang ditampilkan, serta pemakai/user.
2. Estetis
Konsep
estetis ini berfungsi untuk memberikan suatu keindahan, sehingga lebih menarik
minat pengunjung untuk lebih menggali informasi yang ditawarkan dari WebGIS ini.
3. Ekonomis
Konsep
ini memperhatikan faktor ekonomis dalam arti ukuran file yang digunakan.
Hal tersebut berkaitan erat dengan kecepatan akses yang ada pada WebGIS ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar